Voice of The World

Voice of The World
"Merengkuh langit dan memeluk awan memang mustahil. Namun mimpi adalah hak setiap anak di muka bumi."

Jumat, 07 Agustus 2015

Semester Baru

Indra Cipta Lokatama, sebuah nama yang berarti “Dewa Indra Sang Pencipta Alam Utama” terukir jelas di kartu mahasiswa. Seorang pemuda beragama Kristen bernama Hindu ini masih sibuk mengumpulkan nyawanya yang tercerai berai di sudut kamar. Kantuk adalah salah satu hal yang tidak bisa dia sembunyikan meskipun ketika bangun dia akan mondar-mandir macam setrika Mama.

“Sarapan udah Mama siapin Ndra,” sapa Mama, “kamu kuliah jam berapa?”

Kutatap wajah Mama dengan mata seperempat terbuka, “Aku masih liburan.”

Kehidupanku sebagai mahasiswa cukup menyenangkan. Kuliah di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan mengambil jurusan International Industrial Engineering Program membuatku terkenal bahkan diantara temanku semasa SMA. 31 Juli 2015 saat kulihat kalender yang disobek adikku. Hari Jumat ini adalah hari yang akan mengubah hatiku cukup lama. Namun, untuk sekarang kita lewati dulu. Aku mau mandi.

Aku mau pergi membayar mengurus SPP kuliahku pagi ini. Sekalian cari WiFi gratis juga di kampus. Cukup menyenangkan bisa kuliah di kampus tercinta ini. Kampus Atma Jaya sangat hijau menurutku. Coba bayangkan, halaman parkir mobil di kampus kami beratapkan daun pohon yang menjulang setinggi 4 lantai. Sangat hijau. Sebagai mahasiswa dengan tingkat ekonomi menengah kebawah membuatku menjadi orang yang tidak mengenal fashion. Celana berbahan jeans, baju polo biru awan favoritku yang kubeli di Matahari, dan sepatu tennis putihku yang berusia 7 tahun adalah teman setiaku melewati kebosananku di kampus. Seorang gadis berparas cantik membuatku tertuju kepada kakinya. “Wow! Sepatu merk Nike yang keren”, pikirku,

Munafik sekali kalau kubilang aku tidak ingin punya baju berkelas dan sepatu mahal bermerk internasional seperti itu. “Kepingin juga kali!”, teriak hatiku dalam hati. Kulirik sepatu tennis putih sahabat lamaku itu, “Maaf kawan, aku khilaf.....”

Sejujurnya aku ini orang yang “Happy-Go-Lucky”. Aku tidak terbiasa menggunakan baju mahalku ke kampus karena alasan biar awet. Jadi, hidup apa adanya dan selera fashion “Bodo Amat” sudah berakar di diriku. Jadi, jika kalian melihat seorang pemuda berkulit cerah dengan baju seadanya dengan muka datar biasa saja, kalian akan mengerti siapa dia. Aku.

Untuk ukuran orang keturunan Chinese di kampus, mungkin aku masuk di golongan anak cupu. Selain ga pernah pergi ke tempat mahal, aku tidak pernah berurusan dengan rokok dan alkohol.

Temanku berkata, “Payah loe, Ndra! Ga ngerokok, ga minum, mana kejantanan loe sebagai laki?”

Photos by: Rosita C. Yasin
Kupikir inilah manusia. Tidakkah mereka tahu bahwa “kejantanan” kalian akan terancam punah bila memakai barang-barang high-class itu? Hahahaha, aku senang mendengar mereka mengobral kejantanan mereka. By the way busway, aku lupa harus ke gereja sore ini

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir memulai kelas Institut Keagamaan sore ini. Aku tergolong jemaat baru di Lingkungan Yogyakarta jadi aku belum begitu mengenal anggota di sini. Kulihat 3 orang pemuda dan 2 orang gadis duduk di ruang kelas mengobrol. Kuintip sejenak kelas itu, takut salah ruangan. Dan bagai kambing yang ga tau malu, aku langsung mengambil kursi dan duduk bersama mereka.

“Salam kenal, aku Indra.”

Gadis muda berkulit cerah, bertubuh langsing, yang memakai kacamata dan kaos merah itu menyapaku kembali, “Aku Bella, kamu anak mana?”

Hai kawan, kurasa aku jatuh cinta??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar