Voice of The World

Voice of The World
"Merengkuh langit dan memeluk awan memang mustahil. Namun mimpi adalah hak setiap anak di muka bumi."

Kamis, 08 Oktober 2015

Ice Cream

“Ice Cream” sebuah makanan manis yang sangat digandrungi jutaan orang dari segala usia. Adalah suatu kali aku membaca dari buku novel Jepang, dimana kata ini menjadi lelucon yang menyakitkan. Sesuatu yang terbilang manis dan membahagiakan memiliki makna tersirat di dalamnya. Apalah hal itu?
Ice Cream - I Scream
Indra kecil sangatlah penyendiri. Ia anak yang bawel, periang, keras kepala, dan mau menang  sendiri. Dalam beberapa hal, lidahnya yang tajam bahkan dapat membuat burung menangis. Sebagai pelajar di sekolah usang itu, ia dijauhi oleh temannya. Banyak hal yang membuatnya mendapat puluhan mata yang tajam. Hatinya sekeras batu hingga ia tidak peduli dengan manusia di sekitarnya.

“Jika orang bodoh memiliki otak di dengkul, maka otak kalian ada di telapak kaki,” jawabku pada setiap mata tajam itu. “Kalian menatap nanar saat kalian tidak menyadari kebodohan kalian sendiri”.

“Apa maksudmu? Kau mengatakan kami orang tak berotak?”, sahut seniorku.

“Ya, hanya manusia berotak kera yang mengandalkan tubuh besarnya. Hanya manusia berotak monyet yang mengancam adik kelasnya.”

Sebagai korban school bullying, aku sudah tahan banting dengan ancaman manusia. Jika kuingat kembali, kakak kelasku di SMA sangat mudah ditipu. Ya, bahkan dengan muslihat sekecil apapun. Dapat kukatakan bahwa aku hidup diantara belalang sembah yang siap menerkam bahkan pasangannya sendiri. Aku berkaca kembali pada lingkungan tempatku tumbuh. Aku hidup di tanah gersang yang kekurangan air meskipun angin kencang selalu menyelimuti diantara terik matahari.
Okelah kalau secara ekonomi aku kalah dari banyak orang di sekolah bobrok moral itu. Namun dalam hal filsafat dan sastra, kupikir aku jauh melampaui mereka. Manusia menjadi dewasa oleh asahan pisau kebohongan dan nista, sedangkan mereka yang diasah dengan minyak jelantah selalu ditutupi jelaga dusta. Sebuah ironi dimana aku menemukan bahwa manusia hidup diatas ego manusia lain. Lihatlah mereka yang dengan otak tumpulnya berkata bisa membeli sekolah padahal usaha saja masih tersendat. Mulut manis memang mengandung kebohongan, karena itulah aku memiliki lidah bagaikan pedang, yang penuh keterus-terangan dan tanpa muslihat.

“Ice Cream”, sebuah nama yang manis saat kubaca, namun kau tahu apa yang kudengar? “I Scream”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar