Mimpi, sebuah benda tidak terlihat, namun dapat engkau percayai. Hidup memang indah kawan, tergantung dari sisi mana engkau menyanjungnya. Aku senang bermimpi, dan mimpilah yang membentuk diriku menjadi jiwa muda yang penuh kegilaan. Seorang gadis muda pernah mengejekku, "Hanya orang gila yang mencintai diriku ini". Gadis batu Safir, begitu aku menyebutnya.
Adakalanya seorang gadis terlihat cantik bila ia berada di balik tirai. Aku mengalami mimpi buruk. Aku tidak pernah melihat gadis ini secara nyata. Ia begitu samar dalam balutan kain berwarna langit. Aku jatuh cinta seketika padanya. Ia begitu biru, sehingga ia tertelan diantara awan yang berarak di atas kepalaku. Kadang cinta memanglah sesuatu yang menunggu untuk ditemukan. Di balik awan muungkin? Aku kurang mengerti, tapi jelasnya, di kolong langit aku menemukan seorang gadis berbalut biru. Ia begitu biru sehingga batu safir adalah sebutan yang baik gadis muda itu.
Rambutnya bergejolak bagai gelombang di Pantai Selatan namun matanya yang cokelat itu melirik malu. Namun ia begitu biru, sangat biru bahwa ketika hujan menderu, engkau dapat merasakan kesedihan langit di angkasa luas. Ia terlihat begitu sendiri dan terkunci, namun inilah diriku yang melihatnya dari balik kaca hanya melihat senyum kecil itu berada di samping pipi mungilnya. Gadis Batu Safir memang pribadi yang menarik. Segala sesuatu tampak cerah disisinya, namun semuanya redup ketika merasuk ke dalam kalbu. Aku selalu ingin memiliki sepasang sayap. Aku ingin terbang dalam kebiruannya di balik angkasa.
Aku sedang jatuh cinta, dan mungkin memang jatuh cinta. Segalanya tampak biru dan baik. Gadis Batu Safir menghampiriku. Ia mengelus pipiku dengan tangan selembut awan namun sedingin salju. Ia tersenyum, lalu menghilang di dalam tiupan angin. Mungkin segalanya tampak seperti mimpi. Namun kawan, bahkan kau dapat menemukan kenyataan dalam ilusi. Gadis Batu Safir mungkin tampak rancu di hadapan kalian. Ia nyata, dan aku memberitahu engkau bahwa langit adalah saksi bisu akan keberadaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar