Belakangan ini gw sibuk banget, dari jadwal kuliah yang padat dari jam 7 pagi hingga latihan sampai jam 9 malam. Well, semester baru kali ini dimulai dengan hari kasih sayang; Valentine. Gw ga biasa ngerayain gituan sih. Lagian masih suasana Imlek juga. Gw rasa, gw lebih hedon untuk diri gw sendiri dibanding orang yang masih asing buat gw.
Belakangan ini gw sering main di luar rumah. Yah, disamping gw yang memang ga bisa diem, paling tidak gw ada kerjaan berguna. Namun disamping itu, aku memang jatuh cinta, kurasa? Semua wanita adalah cantik. Namun ada beberapa hal yang menjadi penanda dalam keseharian yang gw lewatin. Cantik buat gw adalah hal yang ga bisa gw jelaskan.
"Cantik zaman sekarang itu beda sama cantik zaman kuno, Ndra.", pesan Mama.
Seperti yang kalian yang tau, Indra adalah orang kuno, sehingga menyukai orang kuno adalah hal yang wajar. Bahkan gw sendiri tidak bisa membayangkan betapa anehnya gw kalo jalan berdua sama Gita Gutawa? Hidup ini aneh kawan, di zaman modern, bahkan banyak anak jadul berkeliaran. Buktinya? Kalian bisa lihat sendiri gaya penulis cerita ini.
Banyak orang berkata kalau Indra terlihat aneh bila menggunakan baju berjas hitam dan sepatu pantofel. Gw hampir tertawa memang. Yah, bayangkan aja, anak laki-laki keturunan Tutti Frutti yang bahkan ga pernah mikir buat nyisir rambut yang macam sapu ijuk bisa cocok pakai gituan. Semua orang harus bangga dengan dirinya, dan gw lebih bangga dengan gw yang apa adanya. Gw lebih banggga melihat diri gw di lapangan panah sambil membawa busur atau menyaksikan diri gw tidur diantara kerimbunan melati dan sekar kamboja. Gw anak kuno kawan, apa yang kalian harapkan?
Anak kuno diibaratkan seperti pejabat. Mereka adalah rakyat jelata yang dengan segala cara ingin mendapatkan kekuasaan, takhta, uang, dan wanita. Alkisah, dalam hidup gw yang penuh warna dan banyak rasa, di suatu masa, adalah seorang gadis muda, berparas biasa, dan bertubuh bak tiang bendera; lurus dan panjang. Gadis ini adalah 4 sekawan. Ada Ratu Jelita, Ratu Melati, Ratu Peri, dan gadis biasa ini. Bisa kubilang dengan sangat jelas bahwa dia adalah yang terjelek diantara mereka. Gadis muda ini sangat tidak tahu malu menurutku. Ia bermain dengan para Ratu tanpa ingin menjadi ratu. Maaf, bukan tidak ingin, Ia tidak bisa menjadi ratu.
Adalah Indra sang pencuri ulung di kota itu. Ia seorang penipu dengan seribu wajah. Uang, takhta, dan kebesaran dunia memang tidak menjadi beban hidupnya. Indra hanyalah pencuri yang ingin encuri emas di ujung pelangi. Suatu saat terjadilah bak kisah dongeng sang penipu bertemu dengan gadis jerapah ini. Ia tidak tertarik pada gadis itu. Dia ingin mencuri hal berharga yang dimiliki ketiga temannya. Hal yang tidak terduga adalah untuk melakukan trik pencurian itu, Ia harus bisa menjadi sahabat si gadis jerapah.
Sang pencuri memanglah penipu ulung, dan berbagai cara dapat dia lakukan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Namun konyollah kisah ini karena dalam usahanya untuk mencuri Emas milik ketiga Ratu, sang pencuri menemukan hal lain. Ia telah menemukan emas yang dicarinya. Emas Pelangi ternyata dimiliki si gadis jerapah. Gadis ini seperti kutipan diatas tidaklah sebanding dalam keelokan dan paras. Hanya saja, ia memiliki pelangi dalam hatinya.
Ya kawanku, emas pelangi yang dicari sang pencuri adalah Emas Pelangi. Sebuah emas yang warnanya bahkan tidak bisa engkau gambarkan. Karena emas impian itu bukanlah benda yang dapat kau rasakan dengan telapak fana. Ia kekal ada dalam setiap manusia yang memilikinya. Mungkin banyak yang memilikinya, namun akan berbeda bila dicuri oleh orang yang salah. Si gadis jerapah memang orang yang paling tidak beruntung. Jatuh cinta kepada seorang penipu adalah kesialan terbesar dalam kehidupan fana karena segala sesuatunya dapat menjadi ilusi.
Ratu Pelangi, kini nama itu akan diingat sang pencuri. Yah, karena si gadis jerapah telah menemukan Emas Pelangi dalam seorang jelata. Namun baginya, bahkan seorang ratu hanyalah simbol tak berguna. Ratu Pelangi dan Seorang Pencuri, begitulah kisah ini diceritakan dalam kantung. Emas dan kekuasaan adalah ilusi bahkan bagi setiap pencuri. Pernahkah engkau berpikir bahwa pencuri hanya ingin bisa makan dan memberikan buaian hatinya segenggam cinta?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar