Voice of The World

Voice of The World
"Merengkuh langit dan memeluk awan memang mustahil. Namun mimpi adalah hak setiap anak di muka bumi."

Sabtu, 05 September 2015

Catatan Seorang Kawan

Sebuah catatan hanyalah kumpulan sebuah memori. Langit dan bumi sebagai saksi lika-liku kehidupan. Ada seorang muda yang selalu berpikir apakah dunia sebuah kesalahan? Ada cerita dimana seorang pemuda dibesarkan dalam dunia penuh muslihat. Tidak tahu apa yang harus dia lakukan, dibesarkan oleh makian dan kekejaman kenyataan. Kadang ia ditanya orang, apa yang bisa lakukan? Ia hanya menunduk diam. Semua hal adalah muslihat. Ketika ia belajar dengan tekun, tak mendapat pujian. Saat ia mendapat medali, diberitahu kepadanya bahwa ia hanya membuang waktu. Ketika dia ingin melakukan hal yang ia inginkan, diteriaki bahwa yang dia lakukan tak ada gunanya.
Semua orang dalam hidupnya bertanya apa yang harus dia lakukan. Dia hanya terdiam. Mendengar alam membisikkan ketenangan. Tak ingin mempedulikan apapun. Mungkin satu hal yang dapat ia lakukan. Menjadi dirinya sendiri. Kuberitahu padamu kawan, ketika kamu melihat pemuda ini, kau akan tau bagaimana rasanya menjadi manusia tak bertopeng. Penuh dengan kejujuran dan apa adanya. Menjadi dirinya sendiri. Tidak meninggikan dirinya, tidak pula merendahkannya. Ia tahu bahwa ia diikat oleh kekejaman di sekelilingnya. Bagaimana ia berusaha dan kadang tidak mendapat buahnya. Sebuah ironi yang menjadi bahan tertawaan dunia. Lihatlah dirinya. Tatap mata tajam itu. Puaskan dirimu dengan tatapan senyap kalbu.
Jiwa yang menjerit sudah menjadi sahabat lamanya. Dimanapun tempatnya, harga diri tanpa uang tidak ada artinya. Lihat betapa ia tersenyum, dengan jutaan beban di benaknya. Seorang pemuda berusia muda dan bertubuh kecil ini senang tertawa. Ya, bahkan kepada dirinya. Ketidakberuntungan sangat senang menempel pada dirinya. Kenyanglah dirinya akan buah kebaika
n, kejahatan. Buah yang menjadi racun dalam kehidupan jiwanya. Siapa yang mau disalahkan, siapa yang patut disalahkan? Hai kawan, beritahu aku siapa sang penjahat dalam cerita ini?
Deep Blue
Ketika mendapat nilai bagus, tidak ada pujian. Ketika nilai jelek, dapat makian. Sebenarnya apa gunanya? Ketika dirumah tidak bekerja, ia dibilang tidak berguna. Ketika ia sibukkan dirinya dengan kegiatan, diberitahukan padanya bahwa hal demikian tidaklah berguna. Siapa sang penjahat? Tentu saja hidupnya. Terkadang dalam hati ia menertawakan dirinya, dimarahi dia ketika bangun siang karena belajar hingga larut malam. Terkadang tawanya semakin menjadi, ketika dimaki kalau dibilang malas di pagi hari, padahal dia bekerja semalam suntuk. Dimaki dirinya ketika dia tidak pernah olahraga pagi, padahal ia sudah berolahraga pada malam harinya. Dinyatakan kepada dirinya bahwa dia hanya seonggok daging tanpa kemampuan. Siapa yang mau disalahkan? Hidupnya atau kebodohan orang yang selalu memaki ketidakmampuan dirinya?

Bukan pemabuk, bukan perokok, bukan penjudi, hanya pelajar. Kisah seorang terpelajar yang harga dirinya tidak berarti karena kekosongan emas perak. Sebuah kisah yang selalu menjadi rahasia dunia yang berputar. Kulihat anak itu sekali lagi. Kulihat ia menari. Kulihat indah hidupnya yang penuh berlian yang terbuat dari keringat dan air mata. Segala sesuatu tidaklah sia-sia. Pemuda itu tersenyum, mengangkat tangannya menengadah langit gelap bertabur bintang dibawah sinar bulan. Ia berlari, tak tau kapan harus berhenti. Namun satu hal yang kusadari, bahwa perjalanan anak tersebut akan berhenti. Ya, suatu saat nanti. Saat dia terlelap dalam mimpi hingga tak mampu bangun kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar